Atasi Angka Kematian Bayi di Afrika Selatan Dengan Bank ASI

Atasi Angka Kematian Bayi di Afrika Selatan Dengan Bank ASI
Channel Nasional. Patrick, seorang bayi yang lahir prematur dengan berat hanya 1,2 kilogram, bisa terselamatkan oleh bank ASI (Air Susu Ibu) di Afrika Selatan. Sebab di negara ini angka kematian anak tinggi sekali walau laju perekonomiannya paling maju di benua itu.

“Ini merupakani pertanyaan hidup dan mati karena pada kenyataannya ia tidak bisa terus minum susu formula. Tidak ada langkah-langkah lain. Dia masih terlalu kecil,” ujar sang ibu Annerleigh Bartlett (39 tahun).

Sang ibu, Bartlett, asal Cape Town, belum mampu menghasilkan ASI sendiri dan kalau bayinya terus diberi susu formula maka dapat merusak usus bayi yang lahir prematur.

Untuk itu, selama 2 pekan semenjak lahir, Patrick masih mengandalkan kelangsungan hidupnya pada ASI yang disumbangkan oleh wanita yang tidak diketahui namanya.

Prinsip bank ASI ini juga terbilang sederhana, yaitu para ibu menyumbangkan ASI, yang akan diuji, kemudian di pasterisasi, sesudah itu dikirim kepada bayi-bayi yang membutuhkan.

“Setiap tetesnya dihitung,” seperti yang tertuang dalam poster yang diletakkan di kantor pusat South African Breastmilk Reserve atau Penyedia ASI Afrika Selatan (SABR), sebuah jaringan bank-bank ASI yang memasok ke 87 rumah sakit dan memberi makanan bagi lebih dari 2.800 anak di tahun ini.

“Bank ASI mesti dipromosikan dan didukung sebagai bentuk pendekatan efektif untuk mengurangi angka kematian bagi para bayi yang tak bisa disusui,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Afrika Selatan dalam laporan baru-baru ini.

Ditambahkan juga, Afrika Selatan mempunyai persoalan gizi yang jauh lebih tinggi dibanding negara-negara yang memiliki pendapatan sebanding.

Angka kematian bayi di Afrika Selatan mencapai 32,8 kematian per 1.000 kelahiran pada 2013. Jumlah ini lebih tinggi dari negara-negara lain seperti Mesir, Aljazair atau Indonesia.

Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melindungi hak-hak anak dan kaum muda atau UNICEF, anak-anak yang memperoleh ASI ekslusif mampu bertahan 14 kali lebih besar di 6 bulan pertama kelahirannya daripada anak-anak yang diberikan susu formula.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah 4 Destinasi Panjat Tebing Terbaik Di Indonesia

Perdagangan Akhir Pekan, Harga Emas Antam Menyusut Dan Harga Emas Dunia Flat

Soal Denuklirisasi, Konsisten Dan Komitmen Korut Dipertanyakan